RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / semester : X/ gasal
Materi Pelajaran : Limbah
Alokasi waktu : 2 X 45 menit
KOMPETENSI INTI :
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecaahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR :
3.12
Mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan
daur ulang limbah serta membuat produk daur ulang
limbah.
4.12 Membuat produk daur
ulang limbah yang dapat bermanfaatbagi kehidupan.
INDIKATOR :
PERTEMUAN
1
1.
Menyebutkan jenis – jenis
limbah
2.
Membedakan limbah organik
dan anorganik
3.
Mengelompokkan jenis –
jenis limbah
4.
Menyebutkan cara daur
ulang limbah
5.
Menunjukkan perilaku
berkarakter, meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli
terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan
6.
Menunjukkan kemampuan
sosial, meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati,
memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat
orang lain
PERTEMUAN
2
1.
Menjelaskan dampak limbah
bagi masyarakat
2.
Membuat produk daur ulang
limbah plastik
3.
Memanfaatkan limbah yang
ada di lingkungan sekitar menjadi produk yang berguna
4.
Menunjukkan perilaku berkarakter,
meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli terhadap
lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan
5.
Menunjukkan kemampuan
sosial, meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati,
memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat
orang lain
I
TUJUAN PEMBELAJARAN :
PERTEMUAN
1
1.
Siswa mampu menyebutkan
jenis – jenis limbah sesuai literatur
2.
Siswa mampu membedakan
limbah organik dan anorganik dengan benar
3.
Siswa mampu
mengelompokkan jenis – jenis limbah sesuai dengan buku
4.
Siswa mampu menyebutkan
cara daur ulang limbah dengan benar
5.
Selama proses
pembelajaran siswa terlibat dan dapat menjelaskan kemajuan dalam berprilaku
berkarakter meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli
terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan sesuai lembar
perilaku berkarakter
6.
Selama proses
pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan dalam perilaku
keterampilan sosial meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya,
mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan
menghargai pendapat orang lain sesuai lembar keterampilan sosial.
PERTEMUAN
2
1.
Siswa mampu menjelaskan
dampak limbah bagi masyarakat dengan benar
2.
Siswa mampu membuat
produk daur ulang limbah plastik sesuai dengan panduan
3.
Siswa mampu memanfaatkan
limbah yang ada di lingkungan sekitar menjadi produk yang berguna
4.
Selama proses
pembelajaran siswa terlibat dan dapat menjelaskan kemajuan dalam berprilaku
berkarakter meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli
terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan sesuai lembar
perilaku berkarakter
5.
Selama proses
pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan dalam perilaku
keterampilan sosial meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya,
mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan
menghargai pendapat orang lain sesuai lembar keterampilan sosial.
II MATERI
AJAR/BAHAN AJAR
PERTEMUAN 1
Jenis – jenis limbah dan pemanfaatan - pemanfaatan
limbah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan manusia juga
semakin meningkat sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin tinggi.
Limbah yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dulu dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem.
Secara biologis, limbah dapat dibagi menjadi :
· Limbah
yang Dapat Diuraikan (Biodegradable)
Limbah
jenis ini adalah limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik secara
alamiah yang dilakukan oleh dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang
disengaja oleh manusia, contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan,
daun, dan ranting.
· Limbah
yang Tak Dapat Diuraikan (Nonbiodegradable)
Limbah ini adalah limbah yang
tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer. Keberadaan limbah jenis
ini di alam sangat membahayakan, contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan
plastik. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan upaya
untuk dapat menanggulangi hal tersebut. Pemanfaatan limbah dapat ditempuh
melalui dua cara, yaitu dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu yang
bermanfaat dan tanpa daur ulang.
· Melalui
Daur Ulang
Baik
limbah organik (yang berasal dari sisa makhluk hidup) maupun sampah anorganik
(dari bahan-bahan tak hidup atau bahan sintetis) dapat dimanfaatkan menjadi
suatu produk yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Limbah-limbah organik
seperti sisa-sisa kotoran hewan dan yang berasal dari tumbuhan dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan
tanaman. Limbah kertas juga dapatdidaur ulang menjadi kertas baru. Limbah
pabrik tahu yang biasanya dibuang begitu saja juga dapat dimanfaatkan menjadi
makanan yang berserat tinggi yang baik untuk pencernaan. Limbah-limbah
anorganik, contohnya besi, aluminium, botol kaca, dan plastik dapat didaur
ulang menjadi produk-produk baru. Besi tua dan aluminium dapat dilebur
dijadikan bubur kemudian dicetak menjadi besi baja dan aluminium yang baru.
Limbah-limbah plastik juga dapat dilebur dijadikan peralatan rumah tangga dan
peralatan lain dari plastik.
· Tanpa
Daur Ulang
Selain
melalui daur ulang, sampah juga bisa langsung dimanfaatkan tanpa daur ulang.
Contohnya adalah pemanfaatan ban-ban bekas yang dijadikan perabot ( meja,
kursi, dan pot ), serbuk gergaji sebagai media penanaman jamur, botol, dan
kaleng yang dapat digunakan untuk pot.
·
Pencemaran Limbah Padat
§ Jenis
Limbah Padat Jenis Limbah Padat.
Jenis
Limbah Padat Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat Limbah padat adalah segala
sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk padat atau setengah padat. Limbah
padat dapat berupa campuran berbagai bahan baik yang tidak berbahaya (sisa makanan) maupun berbahaya (limbah bahan
berbahaya dan beracun dari industri).
Jenis
Limbah Padat
a)
Domestik Rumah tangga
Sisa makanan dan pembungkus makanan.
b)
Komersial Pertokoan,
restoran, Kertas, kardus, dan abu hotel, dan institusi.
c)
Industri Pabrik, pertambangan,
Limbah industri, bahan kilang minyak, dll. berbahaya, dan beracun.
d)
Konstruksi Tanah, semen,
dan baja
Adanya
limbah padat yang terkontaminasi mikroorganisme dapat berdampak pada timbulnya
berbagai gangguan kesehatan. Gas-gas yang dikeluarkan dalam proses pembusukan,
pembakaran, ataupun pembuangan limbah juga dapat mengganggu kesehatan. Cairan
yang dihasilkan dari penguraian limbah organik padat disebut leachate (lindi).
Lindi dapat menyerap zat-zat pencemar di sekelilingnya sehingga di dalam lindi
terdapat mikroba patogen, logam berat, atau zat berbahaya lain. terminum, dapat
menimbulkan penyakit. Limbah padat yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi
vektor penyakit.
§ Daur
Ulang Limbah Padat
Pengolahan
limbah padat dapat dimulai dengan pemisahan limbah sesuai dengan
karakteristiknya, yaitu limbah yang dapat terurai dan yang tidak dapat terurai.
Salah satu contoh limbah padat adalah sampah rumah tangga. Sampah yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme adalah sampah organik, sedangkan sampah yang
tidak dapat diuraikan oleh makhluk hidup adalah limbah padat yang mengandung
bahan anorganik. Jika ada yang dapat didaur ulang, sebaiknya dilakukan daur
ulang atau diman- faatkan kembali, tetapi jika tidak memungkinkan, bakarlah
sampah anorganik tersebut untuk memperkecil volumenya. Limbah padat anorganik
yang beracun dan berbahaya harus dikelola secara khusus, misalnya, dengan
menggunakan incinerator dengan beberapa komponen penyusunnya, seperti tungku pembakar,
ruang purna bakar, unit pembersih gas buang, dan cerobong asap. Limbah padat
organik yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun dapat diproses secara
biologi agar dapat diubah menjadi produk yang berguna, contohnya, biogas atau
kompos, seperti pada pengolahan air limbah. Limbah padat secara biologi dapat
dilakukan dengan proses aerobik (pembuatan kompos) dan anaerobik (pembuatan
biogas). Limbah padat organik yang berupa sisa makanan dapat diolah menjadi
makanan ternak (animal feeding).
Pengolahan
limbah padat harus dilakukan secara bijak sehingga pengetahuan tentang
karakteristik limbah padat harus dikuasai. Semua cara untuk mengatasi
pencemaran lingkungan tersebut tidak akan terwujud tanpa peran serta seluruh
anggota masyarakat, baik itu di perkotaan maupun di perdesaan. Hendaknya kita
semua melakukan dengan penuh kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan sehat
dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kesadaran untuk mencintai lingkungan
ini tidak datang begitu saja, tetapi harus ditanamkan sejak dini. BanyakBiologi
X 254 cara untuk menanamkan cinta lingkungan kepada anak-anak. Salah satunya
adalah dengan mengarahkannya untuk tidak membuang sampah sembarangan,
mengadakan lomba kebersihan antarkelas, dan tidak membuang air kecil atau air
besar di sembarang tempat.
PERTEMUAN
2
Kegiatan manusia banyak
menghasilkan limbah yang dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Contohnya
limbah dari kegiatan industri, pertanian, pertambangan, transportasi dan
kegiatan rumah tangga. Pengelolaan limbah tergantung dari jenis limbah
tersebut. Menurut jenisnya, limbah dikelompokkan menjadi limbah organik dan
limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat mengalami proses
penguraian secara alamiah contohnya sisa hewan dan tumbuhan. Limbah anorganik adalah
limbah yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui dan sulit diuraikan
secara alamiah oleh mikroorganisme, seperti minyak bumi, plastik, kaleng, dan
botol.
Salah satu cara
untuk mengelola limbah organik dan limbah anorganik adalah dengan cara mendaur
ulang limbah menjadi benda-benda yang bermanfaat. Daur ulang limbah juga
mempunyai potensi besar untuk mengurangi timbunan, biaya pengelolaan, dan
pembuangan akhir. Contoh kegiatan manusia yang termasuk daur ulang limbah antara
lain pemulungan sampah, usaha daur ulang sampah di rumah tangga , serta
pengomposan.
Limbah organik
dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung karena perlu pemrosesan
terlebih dahulu. Yang termasuk limbah organik, misalnya sisa sayur,
sisa buah, potongan rumput, daun-daun, kertas, sisa makanan, dan
kotoran hewan atau manusia.
Berikut ini disajikan cara pengelolaan limbah organik dengan
cara didaur ulang.
- Pemanfaatan
langsung, sebagai pakan ternak seperti sisa tumbuh-tumbuhan, sayuran, dan
makanan.
- Pengomposan
(Composting), adalah pengolahan limbah organik dengan bantuan
mikroorganisme yang menghasilkan kompos. Kompos merupakan pupuk yang
mempunyai nilai komersil karena dapat dipasarkan.
- Menjadi bentuk lain
yang bermanfaat, misalnya limbah serabut kelapa dijadikan kerajinan tangan
berupa keset. Sampah plastik dimanfaatkan sebagai hiasan atau dibuat
menjadi, pot, dan rak peralatan rumah tangga. Pembuatan biogas dari
kotoran hewan dan manusia sebagai bahan bakar rumah tangga.
- Menjadi bentuk
semula yang bermanfaat, misalnya limbah kertas dari perkantoran, rumah
tangga dan pembungkus kacang dijadikan kertas kembali.
Limbah
anorganik dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang. Limbah anorganik
yang masih dapat didaur ulang, misalnya plastik, logam, dan kaca. Limbah
anorganik dapat di daur ulang dengan cara sebagai berikut.
a.
Menjadi
bentuk lain yang bermanfaat, misalnya limbah kaleng untuk kerajinan tangan yang
mempunyai nilai seni, misalnya
mobil-mobilan dan lampu hias.
b.
Menjadi
bentuk asal yang bermanfaat, misalnya limbah plastik diproses kembali menjadi
alat-alat rumah tangga, seperti ember, piring, gelas dan cangkir.
Pengolahan
limbah anorganik secara umum antara lain dapat melalui proses sanitasi lahan
(sanitary landfill), pembakaran (incineration), penghancuran (pulverisation).
- Sanitary landfill,
metode pengelolaan limbah secara terkontrol melalui sistem sanitasi yang
baik.
- Pembakaran, limbah
anorganik berupa zat padat perlu dibakar dalam sebuah reaktor sampah untuk
menurunkan jumlah timbunan sampah padat.
- Penghancuran,
bertujuan untuk merubah bentuk limbah menjadi yang lebih kecil sehingga
lebih mudah dimanfaatkan.
Berdasarkan asalnya, limbah (sampah)
dibagi menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Saat ini, limbah (sampah)
menjadi masalah yang pelik, terutama di kota-kota besar seperti di kota
Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan. Populasi penduduk yang padat akan
menghasilkan sampah dalam volume yang cukup besar.
Saat ini, pengelolaan sampah belum
dilaksanakan dengan baik, sehingga menimbulkan masalah lingkungan seperti
munculnya berbagai penyakit akibat pencemaran air, tanah, dan udara. Pada
umumnya, komponen terbesar sampah dari perkotaan berupa bahan organik (sampah
basah) yang mudah busuk dan mudah diuraikan (biodegradable). Jumlah
sampah organic bisa mencapai sekitar 60–80% dari total volume sampah dan
sisanya berupa sampah anorganik. Salah satu cara untuk memecahkan masalah yang
timbul akibat besarnya sampah yang dihasilkan di suatu daerah, yaitu dengan
mendaur ulang, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
Cara menangani limbah cair dan padat
diharapkan tidak menyebabkan polusi dengan prinsip ekologi yang dikenal istilah
4R yaitu Recycle (Pendaurulangan), Reuse (Penggunaan Ulang), Reduce, and
Repair.
Pendaurulangan Sampah Organik
Limbah organik
merupakan limbah yang dapat mengalami proses penguraian secara alamiah
contohnya sisa hewan dan tumbuhan.
Sampah
organik pada umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hotel, restoran,
perkantoran, dan limbah pertanian. Jenis sampah tersebut sebetulnya masih
banyak mengandung air, serat, dan senyawa organic kompleks.
Limbah (sampah) organik yang tidak
beracun dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian. Bahan
organik yang berasal baik dari tumbuhan maupun hewan dapat digunakan sebagai
bahan baku untuk pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Sampah yang
berasal dari bahan organik tersebut dapat diolah menjadi pupuk organikdan
pestisida organik.
Pupuk organik berasal dari
penguraian bahan organik, seperti daun tanaman dan kotoran hewan. Jenis pupuk
organik antara lain pupuk kandang, pupuk hijau, kompos. Pupuk organik mempunyai
kelebihan, yaitu mempunyai unsur hara yang lengkap, dapat memperbaiki struktur
tanah, dan memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Pupuk organik yang
bahannya berupa kotoran hewan disebut pupuk kandang. Adapun yang berasal dari
sisa-sisa tumbuhan disebut pupuk hijau.
Ternyata limbah (sampah) yang
berasal bahan organik tidak selalu menimbulkan dampak negatif, tetapi dapat
diolah menjadi produk yang bermanfaat. Produk tersebut selain tidak merusak
lingkungan dan murah harganya, juga mudah proses pembuatannya.
Contohnya yaitu :
·
Pembuatan
Molase
Molase
merupakan sari tetes tebu, bisa didapatkan di pabrik gula. Jika sulit
ditemukan, dapat diganti dengan membuat molase sendiri.
·
Pembiakan
Bakteri EM
Proses
pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob (tidak membutuhkan
oksigen) atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
·
Pembuatan
Pupuk Cair
Proses
pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob (tidak membutuhkan
oksigen) atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
·
Pembuatan
Pestisida Organik Cair
Pestisida
organik cair dibuat dari bebrapa tanaman yang mengandung zat anti serangga,
seperti jahe, kencur, temulawak, temugiring, tembakau, cabai, bawang merah,
bawang putih, dan lainlain. Untuk mempercepat dan mempermudah proses
pembuatannya maka digunakan bantuan pupuk organik cair yang mengandung bakteri
EM.
Pendaurulangan
Sampah Anorganik
Sampah
anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan
bahan yang berbahaya serta beracun.
Di antara jenis sampah ini yang bisa didaur
ulang atau recycle adalah pemanfaatan kembali sampah-sampah yang
masih dapat diolah kembali, seperti
plastik, besi, dan aluminium.
Limbah anorganik
dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang. Limbah anorganik yang masih
dapat didaur ulang, misalnya plastik, logam, dan kaca. Limbah anorganik dapat
di daur ulang dengan cara sebagai berikut.
a) Menjadi bentuk lain yang bermanfaat,
misalnya limbah kaleng untuk kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni,
misalnya mobil-mobilan dan lampu hias.
b) Menjadi bentuk asal yang bermanfaat,
misalnya limbah plastik diproses kembali menjadi alat-alat rumah tangga,
seperti ember, piring, gelas dan cangkir.
Pengolahan
limbah anorganik secara umum antara lain dapat melalui proses sanitasi lahan
(sanitary landfill), pembakaran (incineration), penghancuran (pulverisation).
1. Sanitary landfill, metode pengelolaan
limbah secara terkontrol melalui sistem sanitasi yang baik.
2. Pembakaran, limbah anorganik berupa zat
padat perlu dibakar dalam sebuah reaktor sampah untuk menurunkan jumlah
timbunan sampah padat.
3. Penghancuran, bertujuan untuk merubah
bentuk limbah menjadi yang lebih kecil sehingga lebih mudah dimanfaatkan.
III SKENARIO
PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
A. Pendahuluan
Kegiatan
|
1.
Menggali pengetahuan
awal yang telah dimiliki siswa dengan cara menanyakan kepada siswa apa
yang mereka ketahui tentang limbah.
2.
Memotivasi siswa dengan
menunjukkan
gambar jenis-jenis limbah yang ada di lingkungan sekitar sehingga siswa mengetahui berbagai jenis limbah
dan siswa tertarik mendapatkan pelajaran mengenai pokok bahasan limbah .
3.
Mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif.
|
B. Inti
Kegiatan
|
1.
Memfasilitasi siswa
untuk menemukan gambaran secara umum mengenai jenis-jenis limbah dan cara
daur ulangnya.
2.
Mengorganisasikan siswa
dalam kelompok-kelompok kooperatif, membagi siswa menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 5 atau 6
siswa dengan aturan sesuai dengan urutan nomer absen, selanjutnya membagikan
LKS kepada tiap kelompok, ketika mendistribusikan LKS, guru membimbing siswa
untuk peduli dengan cara membantu teman yang membutuhkan dengan menunjuk
beberapa siswa untuk membantu guru membagikan LKS. Guru membimbing siswa untuk dapat bekerja
sama dalam kelompok diskusi, dan menghargai pendapat teman serta
mau menyumbangkan ide.
3.
Membimbing tiap
kelompok untuk melakukan diskusi dan mengidentifikasi
jenis-jenis limbah dan cara mendaur ulangnya dengan mengacu
pada LKS yang telah diberikan. Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi dengan baik,
mau bekerja sama dan jujur mengungkap apa yang mereka ketahui dan
mau
bertanya jika mengalami kesulitan.
4.
Guru
meminta setiap kelompok untuk menunjukkan kreativitasnya dan berfikir
logis dalam mengidentifikasi tiap jenis
limbah yang telah diberikan, sehingga siswa dapat membedakan
limbah organik dan limbah anorganik. Masing - masing kelompok diminta bertanggung jawab dan
mampu mengkomunikasikan hasil
kelompokknya dengan mempresentasikan jawabannya
didepan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain yang menjadi pendengar. Siswa
yang menunjukkan toleransi terhadap perbedaan segera diberi pujian dan segera
dijadikan umpan balik agar karakter ini diikuti oleh siswa lain.
5.
Setelah semua selesai, guru membahas tiap pendapat yang telah dikemukakan oleh siswa.
Meluruskan jawaban dari siswa yang masih salah dan
menyampaikan jawaban yang benar. Mencatat seluruh point-point yang benar dan yang
seharusnya terungkap dalam diskusi sehingga siswa menjadi paham dan lebih
mengerti.
|
C. Penutup
Kegiatan
|
1.
Membimbing
siswa untuk menyimpulkan bersama-sama mengenai jenis-jenis
limbah.
2.
Memberikan tugas rumah
sebagai persiapan untuk pertemuan
selanjutnya tentang cara pembuatan produk daur ulang limbah sebagai salah
satu pemanfaatan limbah dalam kehidupan sehari-hari untuk melatih rasa
tanggungjawab siswa.
|
Pertemuan 2
A.
Pendahuluan
Kegiatan
|
1.
Mengulas materi yang
telah disampaikan pada pertemuan pertama.
2.
Memotifasi siswa dengan
menjukkan gambar-gambar produk daur ulang limbah.
3.
Mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran kognitif, psikomotor dan afektif.
|
B.
Inti
Kegiatan
|
1.
Memfasilitasi siswa
dengan memberikan konsep dasar untuk memacu kreativitas siswa dalam pembuatan
daur ulang limbah melalui video terkait cara kerja yang akan dilakukan.
2.
Mengorganisasikan siswa
dalam kelompok-kelompok kooperatif berdasarkan kelompok sebelumnya.
3.
Membimbing kelompok
dalam menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan membimbing siswa dalam
proses pembuatan produk daur ulang limbah.
4.
Melihat hasil kreatifitas
kerja tiap-tiap kelompok, dimana siswa membuat produk daur ulang limbah.
5.
Melakukan evaluasi
dengan cara meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil produk daur
ulangnya dan mengkomunikasikan pekerjaannya kedepan kelas untuk memberi
kemudahan guru melakukan evaluasi dan memberi kesempatan siswa lain untuk
belajar menjadi pendengar yang baik, menghargai ketika terdapat perbedaan
pendapat, dan belajar mengutarakan pendapat mereka
dengan cara menambahkan ide.
Memfasilitasi agar diskusi antar kelompok dapat berjalan lancar dan tiap
kelompok dapat memiliki toleransi yang tinggi dan mampu menghargai
setiap pendapat temannya.
6.
Menentukan kelompok
terbaik dan memberikan pujian serta reword kepada kelompok terbaik.
|
C.
Penutup
Kegiatan
|
Memberikan
motifasi untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan limbah yang ada dilingkungan
menjadi produk yang berguna.
|
IV MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model :
Scientific Approach
Metode :
Problem Based Learning
V ALAT DAB BAHAN
PERTEMUAN 1
Alat
: LCD dan leptop
Bahan
: gambar, video, LKS
PERTEMUAN 2
Alat : LCD, leptop, gunting, kuas
Bahan :
gambar, video, LKS, botol susu bekas, benang wol warna merah dan hijau, lem,
kain flanel hitam, pita, cat warna hitam, benang.
VI DAFTAR PUSTAKA
Jati,
wijaya. 2007. Aktif Biologi. Jakarta:
Ganeca Exact
Pratiwi,
dkk. 2006. Biologi SMA. Jakarta:
Erlangga
Priadi,
arif. 2009. Biologi 1 For Senoir High
School Year X. Jakarta: Yudistira
Belum ada tanggapan untuk "RPP BIOLOGI KURIKULUM 2013 KD 3.12 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah serta membuat produk daur ulang limbah."
Posting Komentar