Selasa, 02 Februari 2016

RPP BIOLOGI KURIKULUM 2013 KD 3.12 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah serta membuat produk daur ulang limbah.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 

Satuan pendidikan      : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / semester          : X/ gasal
Materi Pelajaran          : Limbah
Alokasi waktu             : 2 X 45 menit

KOMPETENSI INTI               :   
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam  ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecaahkan masalah. 
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya  di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode  sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR         :   
3.12 Mengidentifikasi  jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah  serta  membuat produk daur ulang limbah.
4.12 Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaatbagi kehidupan.
INDIKATOR                                   :    
PERTEMUAN 1
1.      Menyebutkan jenis – jenis limbah
2.      Membedakan limbah organik dan anorganik
3.      Mengelompokkan jenis – jenis limbah
4.      Menyebutkan cara daur ulang limbah
5.      Menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan
6.      Menunjukkan kemampuan sosial, meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain
PERTEMUAN 2
1.      Menjelaskan dampak limbah bagi masyarakat
2.      Membuat produk daur ulang limbah plastik
3.      Memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar menjadi produk yang berguna
4.      Menunjukkan perilaku berkarakter, meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan
5.      Menunjukkan kemampuan sosial, meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain
I TUJUAN PEMBELAJARAN           :
PERTEMUAN 1
1.        Siswa mampu menyebutkan jenis – jenis limbah sesuai literatur
2.        Siswa mampu membedakan limbah organik dan anorganik dengan benar
3.        Siswa mampu mengelompokkan jenis – jenis limbah sesuai dengan buku
4.        Siswa mampu menyebutkan cara daur ulang limbah dengan benar
5.        Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menjelaskan kemajuan dalam berprilaku berkarakter meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan sesuai lembar perilaku berkarakter
6.        Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan dalam perilaku keterampilan sosial meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain sesuai lembar keterampilan sosial.
PERTEMUAN 2
1.        Siswa mampu menjelaskan dampak limbah bagi masyarakat dengan benar
2.        Siswa mampu membuat produk daur ulang limbah plastik sesuai dengan panduan
3.        Siswa mampu memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar menjadi produk yang berguna
4.        Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menjelaskan kemajuan dalam berprilaku berkarakter meliputi teliti, jujur, bekerja sama, disiplin, rajin, peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab dan bersikap sopan sesuai lembar perilaku berkarakter
5.        Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan dalam perilaku keterampilan sosial meliputi berdiskusi, aktif,mengeluarkan pendapat, bertanya, mengamati, memberi ide, berkomunikasi dengan sesama, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain sesuai lembar keterampilan sosial.
II MATERI AJAR/BAHAN AJAR
PERTEMUAN 1
Jenis – jenis limbah dan pemanfaatan - pemanfaatan limbah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan manusia juga semakin meningkat sehingga jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin tinggi. Limbah yang langsung dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dulu dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Secara biologis, limbah dapat dibagi menjadi :
·      Limbah yang Dapat Diuraikan (Biodegradable)
Limbah jenis ini adalah limbah yang dapat diuraikan atau didekomposisi, baik secara alamiah yang dilakukan oleh dekomposer (bakteri dan jamur) ataupun yang disengaja oleh manusia, contohnya adalah limbah rumah tangga, kotoran hewan, daun, dan ranting.
·      Limbah yang Tak Dapat Diuraikan (Nonbiodegradable)
Limbah ini adalah limbah yang tidak dapat diuraikan secara alamiah oleh dekomposer. Keberadaan limbah jenis ini di alam sangat membahayakan, contohnya adalah timbal (Pb), merkuri, dan plastik. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah tersebut maka diperlukan upaya untuk dapat menanggulangi hal tersebut. Pemanfaatan limbah dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu dengan proses daur ulang menjadi produk tertentu yang bermanfaat dan tanpa daur ulang.
·      Melalui Daur Ulang
Baik limbah organik (yang berasal dari sisa makhluk hidup) maupun sampah anorganik (dari bahan-bahan tak hidup atau bahan sintetis) dapat dimanfaatkan menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Limbah-limbah organik seperti sisa-sisa kotoran hewan dan yang berasal dari tumbuhan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman. Limbah kertas juga dapatdidaur ulang menjadi kertas baru. Limbah pabrik tahu yang biasanya dibuang begitu saja juga dapat dimanfaatkan menjadi makanan yang berserat tinggi yang baik untuk pencernaan. Limbah-limbah anorganik, contohnya besi, aluminium, botol kaca, dan plastik dapat didaur ulang menjadi produk-produk baru. Besi tua dan aluminium dapat dilebur dijadikan bubur kemudian dicetak menjadi besi baja dan aluminium yang baru. Limbah-limbah plastik juga dapat dilebur dijadikan peralatan rumah tangga dan peralatan lain dari plastik.
·      Tanpa Daur Ulang
            Selain melalui daur ulang, sampah juga bisa langsung dimanfaatkan tanpa daur ulang. Contohnya adalah pemanfaatan ban-ban bekas yang dijadikan perabot ( meja, kursi, dan pot ), serbuk gergaji sebagai media penanaman jamur, botol, dan kaleng yang dapat digunakan untuk pot.
·         Pencemaran Limbah Padat
§  Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat.
Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat Jenis Limbah Padat Limbah padat adalah segala sesuatu yang tidak terpakai dan berbentuk padat atau setengah padat. Limbah padat dapat berupa campuran berbagai bahan baik yang tidak berbahaya  (sisa makanan) maupun berbahaya (limbah bahan berbahaya dan beracun dari industri).

Jenis Limbah Padat
a)      Domestik Rumah tangga Sisa makanan dan pembungkus makanan.
b)      Komersial Pertokoan, restoran, Kertas, kardus, dan abu hotel, dan institusi.
c)      Industri Pabrik, pertambangan, Limbah industri, bahan kilang minyak, dll. berbahaya, dan beracun.
d)     Konstruksi Tanah, semen, dan baja

Adanya limbah padat yang terkontaminasi mikroorganisme dapat berdampak pada timbulnya berbagai gangguan kesehatan. Gas-gas yang dikeluarkan dalam proses pembusukan, pembakaran, ataupun pembuangan limbah juga dapat mengganggu kesehatan. Cairan yang dihasilkan dari penguraian limbah organik padat disebut leachate (lindi). Lindi dapat menyerap zat-zat pencemar di sekelilingnya sehingga di dalam lindi terdapat mikroba patogen, logam berat, atau zat berbahaya lain. terminum, dapat menimbulkan penyakit. Limbah padat yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi vektor penyakit.

§  Daur Ulang Limbah Padat
Pengolahan limbah padat dapat dimulai dengan pemisahan limbah sesuai dengan karakteristiknya, yaitu limbah yang dapat terurai dan yang tidak dapat terurai. Salah satu contoh limbah padat adalah sampah rumah tangga. Sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme adalah sampah organik, sedangkan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh makhluk hidup adalah limbah padat yang mengandung bahan anorganik. Jika ada yang dapat didaur ulang, sebaiknya dilakukan daur ulang atau diman- faatkan kembali, tetapi jika tidak memungkinkan, bakarlah sampah anorganik tersebut untuk memperkecil volumenya. Limbah padat anorganik yang beracun dan berbahaya harus dikelola secara khusus, misalnya, dengan menggunakan incinerator dengan beberapa komponen penyusunnya, seperti tungku pembakar, ruang purna bakar, unit pembersih gas buang, dan cerobong asap. Limbah padat organik yang tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun dapat diproses secara biologi agar dapat diubah menjadi produk yang berguna, contohnya, biogas atau kompos, seperti pada pengolahan air limbah. Limbah padat secara biologi dapat dilakukan dengan proses aerobik (pembuatan kompos) dan anaerobik (pembuatan biogas). Limbah padat organik yang berupa sisa makanan dapat diolah menjadi makanan ternak (animal feeding).
Pengolahan limbah padat harus dilakukan secara bijak sehingga pengetahuan tentang karakteristik limbah padat harus dikuasai. Semua cara untuk mengatasi pencemaran lingkungan tersebut tidak akan terwujud tanpa peran serta seluruh anggota masyarakat, baik itu di perkotaan maupun di perdesaan. Hendaknya kita semua melakukan dengan penuh kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan sehat dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kesadaran untuk mencintai lingkungan ini tidak datang begitu saja, tetapi harus ditanamkan sejak dini. BanyakBiologi X 254 cara untuk menanamkan cinta lingkungan kepada anak-anak. Salah satunya adalah dengan mengarahkannya untuk tidak membuang sampah sembarangan, mengadakan lomba kebersihan antarkelas, dan tidak membuang air kecil atau air besar di sembarang tempat.
PERTEMUAN 2
Kegiatan manusia banyak menghasilkan limbah yang dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Contohnya limbah dari kegiatan industri, pertanian, pertambangan, transportasi dan kegiatan rumah tangga. Pengelolaan limbah tergantung dari jenis limbah tersebut. Menurut jenisnya, limbah dikelompokkan menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat mengalami proses penguraian secara alamiah contohnya sisa hewan dan tumbuhan. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui dan sulit diuraikan secara alamiah oleh mikroorganisme, seperti minyak bumi, plastik, kaleng, dan botol.
  • Daur Ulang Limbah
            Salah satu cara untuk mengelola limbah organik dan limbah anorganik adalah dengan cara mendaur ulang limbah menjadi benda-benda yang bermanfaat. Daur ulang limbah juga mempunyai potensi besar untuk mengurangi timbunan, biaya pengelolaan, dan pembuangan akhir. Contoh kegiatan manusia yang termasuk daur ulang limbah antara lain pemulungan sampah, usaha daur ulang sampah di rumah tangga , serta pengomposan.
            Limbah organik dapat dimanfaatkan secara langsung atau tidak langsung karena perlu pemrosesan terlebih dahulu. Yang termasuk limbah organik, misalnya sisa sayur,
sisa buah, potongan rumput, daun-daun, kertas, sisa makanan, dan kotoran hewan atau manusia.

Berikut ini disajikan cara pengelolaan limbah organik dengan cara didaur ulang.
  1. Pemanfaatan langsung, sebagai pakan ternak seperti sisa tumbuh-tumbuhan, sayuran, dan makanan.
  2. Pengomposan (Composting), adalah pengolahan limbah organik dengan bantuan mikroorganisme yang menghasilkan kompos. Kompos merupakan pupuk yang mempunyai nilai komersil karena dapat dipasarkan.
  3. Menjadi bentuk lain yang bermanfaat, misalnya limbah serabut kelapa dijadikan kerajinan tangan berupa keset. Sampah plastik dimanfaatkan sebagai hiasan atau dibuat menjadi, pot, dan rak peralatan rumah tangga. Pembuatan biogas dari kotoran hewan dan manusia sebagai bahan bakar rumah tangga.
  4. Menjadi bentuk semula yang bermanfaat, misalnya limbah kertas dari perkantoran, rumah tangga dan pembungkus kacang dijadikan kertas kembali.

            Limbah anorganik dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang. Limbah anorganik yang masih dapat didaur ulang, misalnya plastik, logam, dan kaca. Limbah anorganik dapat di daur ulang dengan cara sebagai berikut.
a.       Menjadi bentuk lain yang bermanfaat, misalnya limbah kaleng untuk kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni, misalnya  mobil-mobilan dan lampu hias.
b.      Menjadi bentuk asal yang bermanfaat, misalnya limbah plastik diproses kembali menjadi alat-alat rumah tangga, seperti ember, piring, gelas dan cangkir.
            Pengolahan limbah anorganik secara umum antara lain dapat melalui proses sanitasi lahan (sanitary landfill), pembakaran (incineration), penghancuran (pulverisation).
  1. Sanitary landfill, metode pengelolaan limbah secara terkontrol melalui sistem sanitasi yang baik.
  2. Pembakaran, limbah anorganik berupa zat padat perlu dibakar dalam sebuah reaktor sampah untuk menurunkan jumlah timbunan sampah padat.
  3. Penghancuran, bertujuan untuk merubah bentuk limbah menjadi yang lebih kecil sehingga lebih mudah dimanfaatkan.
Berdasarkan asalnya, limbah (sampah) dibagi menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Saat ini, limbah (sampah) menjadi masalah yang pelik, terutama di kota-kota besar seperti di kota Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan. Populasi penduduk yang padat akan menghasilkan sampah dalam volume yang cukup besar.
Saat ini, pengelolaan sampah belum dilaksanakan dengan baik, sehingga menimbulkan masalah lingkungan seperti munculnya berbagai penyakit akibat pencemaran air, tanah, dan udara. Pada umumnya, komponen terbesar sampah dari perkotaan berupa bahan organik (sampah basah) yang mudah busuk dan mudah diuraikan (biodegradable). Jumlah sampah organic bisa mencapai sekitar 60–80% dari total volume sampah dan sisanya berupa sampah anorganik. Salah satu cara untuk memecahkan masalah yang timbul akibat besarnya sampah yang dihasilkan di suatu daerah, yaitu dengan mendaur ulang, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
Cara menangani limbah cair dan padat diharapkan tidak menyebabkan polusi dengan prinsip ekologi yang dikenal istilah 4R yaitu Recycle (Pendaurulangan), Reuse (Penggunaan Ulang), Reduce, and Repair.
            Pendaurulangan Sampah Organik
Limbah organik merupakan limbah yang dapat mengalami proses penguraian secara alamiah contohnya sisa hewan dan tumbuhan.
Sampah organik pada umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hotel, restoran, perkantoran, dan limbah pertanian. Jenis sampah tersebut sebetulnya masih banyak mengandung air, serat, dan senyawa organic kompleks.
            Limbah (sampah) organik yang tidak beracun dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian. Bahan organik yang berasal baik dari tumbuhan maupun hewan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan. Sampah yang berasal dari bahan organik tersebut dapat diolah menjadi pupuk organikdan pestisida organik.
            Pupuk organik berasal dari penguraian bahan organik, seperti daun tanaman dan kotoran hewan. Jenis pupuk organik antara lain pupuk kandang, pupuk hijau, kompos. Pupuk organik mempunyai kelebihan, yaitu mempunyai unsur hara yang lengkap, dapat memperbaiki struktur tanah, dan memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Pupuk organik yang bahannya berupa kotoran hewan disebut pupuk kandang. Adapun yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan disebut pupuk hijau.
            Ternyata limbah (sampah) yang berasal bahan organik tidak selalu menimbulkan dampak negatif, tetapi dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Produk tersebut selain tidak merusak lingkungan dan murah harganya, juga mudah proses pembuatannya.
Contohnya yaitu :
·         Pembuatan Molase
Molase merupakan sari tetes tebu, bisa didapatkan di pabrik gula. Jika sulit ditemukan, dapat diganti dengan membuat molase sendiri.
·         Pembiakan Bakteri EM
Proses pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob (tidak membutuhkan oksigen) atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
·         Pembuatan Pupuk Cair
Proses pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob (tidak membutuhkan oksigen) atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
·         Pembuatan Pestisida Organik Cair
                             Pestisida organik cair dibuat dari bebrapa tanaman yang mengandung zat anti serangga, seperti jahe, kencur, temulawak, temugiring, tembakau, cabai, bawang merah, bawang putih, dan lainlain. Untuk mempercepat dan mempermudah proses pembuatannya maka digunakan bantuan pupuk organik cair yang mengandung bakteri EM.

Pendaurulangan Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa berasal dari bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Di antara jenis sampah ini yang bisa didaur ulang atau recycle adalah pemanfaatan kembali sampah-sampah yang masih dapat diolah kembali, seperti plastik, besi, dan aluminium.
Limbah anorganik dapat dimanfaatkan melalui proses mendaur ulang. Limbah anorganik yang masih dapat didaur ulang, misalnya plastik, logam, dan kaca. Limbah anorganik dapat di daur ulang dengan cara sebagai berikut.
a)      Menjadi bentuk lain yang bermanfaat, misalnya limbah kaleng untuk kerajinan tangan yang mempunyai nilai seni, misalnya mobil-mobilan dan lampu hias.
b)      Menjadi bentuk asal yang bermanfaat, misalnya limbah plastik diproses kembali menjadi alat-alat rumah tangga, seperti ember, piring, gelas dan cangkir.
Pengolahan limbah anorganik secara umum antara lain dapat melalui proses sanitasi lahan (sanitary landfill), pembakaran (incineration), penghancuran (pulverisation).
1.      Sanitary landfill, metode pengelolaan limbah secara terkontrol melalui sistem sanitasi yang baik.
2.      Pembakaran, limbah anorganik berupa zat padat perlu dibakar dalam sebuah reaktor sampah untuk menurunkan jumlah timbunan sampah padat.
3.      Penghancuran, bertujuan untuk merubah bentuk limbah menjadi yang lebih kecil sehingga lebih mudah dimanfaatkan.

III SKENARIO PEMBELAJARAN
Pertemuan 1

A.  Pendahuluan
Kegiatan
1.      Menggali pengetahuan awal yang telah dimiliki siswa dengan cara menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang limbah.
2.      Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar jenis-jenis limbah yang ada di lingkungan sekitar  sehingga siswa mengetahui berbagai jenis limbah dan siswa tertarik mendapatkan pelajaran mengenai pokok bahasan limbah .
3.      Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotorik dan afektif.

B.  Inti
Kegiatan
1.      Memfasilitasi siswa untuk menemukan gambaran secara umum mengenai jenis-jenis limbah dan cara daur ulangnya.
2.      Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif, membagi siswa menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 atau 6 siswa dengan aturan sesuai dengan urutan nomer absen, selanjutnya membagikan LKS kepada tiap kelompok, ketika mendistribusikan LKS, guru membimbing siswa untuk peduli dengan cara membantu teman yang membutuhkan dengan menunjuk beberapa siswa untuk membantu guru membagikan LKS. Guru membimbing siswa untuk dapat bekerja sama dalam kelompok diskusi, dan menghargai pendapat teman serta mau menyumbangkan ide.
3.      Membimbing tiap kelompok untuk melakukan diskusi dan mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan cara mendaur ulangnya dengan mengacu  pada LKS  yang telah diberikan. Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi dengan baik, mau bekerja sama dan jujur mengungkap apa yang mereka ketahui dan mau bertanya jika mengalami kesulitan.
4.      Guru meminta setiap kelompok untuk menunjukkan kreativitasnya dan berfikir logis dalam mengidentifikasi tiap jenis limbah yang telah diberikan, sehingga siswa dapat membedakan limbah organik dan limbah anorganik. Masing - masing kelompok diminta bertanggung jawab dan mampu mengkomunikasikan hasil kelompokknya dengan mempresentasikan jawabannya didepan kelas dan ditanggapi oleh kelompok lain yang menjadi pendengar. Siswa yang menunjukkan toleransi terhadap perbedaan segera diberi pujian dan segera dijadikan umpan balik agar karakter ini diikuti oleh siswa lain.
5.      Setelah semua selesai, guru membahas tiap pendapat yang telah dikemukakan oleh siswa. Meluruskan jawaban dari siswa yang masih salah dan menyampaikan jawaban yang benar. Mencatat seluruh point-point yang benar dan yang seharusnya terungkap dalam diskusi sehingga siswa menjadi paham dan lebih mengerti.

C.     Penutup
Kegiatan
1.      Membimbing siswa untuk menyimpulkan bersama-sama mengenai jenis-jenis limbah.
2.      Memberikan tugas rumah sebagai persiapan untuk  pertemuan selanjutnya tentang cara pembuatan produk daur ulang limbah sebagai salah satu pemanfaatan limbah dalam kehidupan sehari-hari untuk melatih rasa tanggungjawab siswa.

Pertemuan 2
A.    Pendahuluan
Kegiatan
1.      Mengulas materi yang telah disampaikan pada pertemuan pertama.
2.      Memotifasi siswa dengan menjukkan gambar-gambar produk daur ulang limbah.
3.      Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, psikomotor dan afektif.

B.     Inti
Kegiatan
1.      Memfasilitasi siswa dengan memberikan konsep dasar untuk memacu kreativitas siswa dalam pembuatan daur ulang limbah melalui video terkait cara kerja yang akan dilakukan.
2.      Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif berdasarkan kelompok sebelumnya.
3.      Membimbing kelompok dalam menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan membimbing siswa dalam proses pembuatan produk daur ulang limbah.
4.      Melihat hasil kreatifitas kerja tiap-tiap kelompok, dimana siswa membuat produk daur ulang limbah.
5.      Melakukan evaluasi dengan cara meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil produk daur ulangnya dan mengkomunikasikan pekerjaannya kedepan kelas untuk memberi kemudahan guru melakukan evaluasi dan memberi kesempatan siswa lain untuk belajar menjadi pendengar yang baik, menghargai ketika terdapat perbedaan pendapat, dan belajar mengutarakan pendapat mereka dengan cara menambahkan ide. Memfasilitasi agar diskusi antar kelompok dapat berjalan lancar dan tiap kelompok dapat memiliki toleransi yang tinggi dan mampu menghargai setiap pendapat temannya.
6.      Menentukan kelompok terbaik dan memberikan pujian serta reword kepada kelompok terbaik.

C.     Penutup
Kegiatan
Memberikan motifasi untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan limbah yang ada dilingkungan menjadi produk yang berguna.

IV MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model              : Scientific Approach
Metode            : Problem Based Learning
V ALAT DAB BAHAN
PERTEMUAN 1
Alat     : LCD dan leptop
Bahan  : gambar, video, LKS
PERTEMUAN 2
Alat       : LCD, leptop, gunting, kuas
Bahan    : gambar, video, LKS, botol susu bekas, benang wol warna merah dan hijau, lem, kain flanel hitam, pita, cat warna hitam, benang.
VI DAFTAR PUSTAKA
Jati, wijaya. 2007. Aktif Biologi. Jakarta: Ganeca Exact
Pratiwi, dkk. 2006. Biologi SMA. Jakarta: Erlangga
Priadi, arif. 2009. Biologi 1 For Senoir High School Year X. Jakarta: Yudistira



Tidak ada komentar:

Posting Komentar