Jumat, 05 Februari 2016

RPP BIOLOGI KURIKULUM 2013 KD 3.6. Mengelompokkan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-ciri dan perannya bagi kehidupan melalui percobaan .

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan     : SMA
Mata Pelajaran            : Biologi
Kelas / Semester          : X (sepuluh) / I
Materi  Pembelajaran  : Jamur
Alokasi Waktu            :  4 x 45 menit

         I.          Kompetensi Inti
3.       Memahami dan menerapkan pengetahuan  faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

      II.          Kompetensi Dasar
3.6.  Mengelompokkan jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-ciri dan  perannya bagi   kehidupan melalui  percobaan .
4.7. Mengamati berbagai jenis jamur melalui pengamatan langsung atau gambar dan mengelompokkannya berdasarkan ciri atau perannya bagi kehidupan.

   III.          Indikator
Pertemuan 1 (2 x 45 menit)
1.      Mengamati jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.
2.      Mengamati struktur tubuh jamur basidiomycota melalui pengamatan langsung.
3.      Mendeskripsikan cara reproduksi jamur baik secara seksual maupun aseksual.
4.      Mengamati  jamur merang, jamur kuping dan jamur tiram melalui pengamatan langsung.
5.      Mengelompokan jenis-jenis jamur yang termasuk dalam kelas Zigomycota, Ascomycota dan Basidiomycota berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki melalui studi pustaka.
6.      Menunjukkan kemajuan dalam perilaku berkarakter yang meliputi:teliti, terbuka, rajin, jujur, bertanggung jawab.
7.      Menunjukkan kemajuan dalam keterampilan sosial meliputi: bertanya, berdiskusi, menyumbangkan ide atau pendapat.

Pertemuan ke-2 (2 x 45 menit)
1.      Mengelompokan jenis-jenis jamur dari kelas Ascomycota, Zygomycota dan Basidiomycota berdasarkan ciri-ciri yang diamati.
2.      Melakukan pengamatan terhadap jamur tempe, tape dan oncom menggunakan mikroskop kemudian manyajikan data hasil pengamatan berupa gambar.
3.      Menganalisis peranan jamur bagi kehidupan sehari-hari berdasarkan data hasil pengamatan.
4.      Menunjukkan kemajuan dalam perilaku berkarakter yang meliputi:teliti, terbuka, rajin, jujur, bertanggung jawab.
5.      Menunjukkan kemajuan dalam keterampilan sosial meliputi: bertanya, berdiskusi, menyumbangkan ide atau pendapat.

   IV.          Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1.      Siswa mampu mengamati jenis-jenis jamur berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki secara mandiri  sesuai dengan LKS.
2.      Siswa mampu mengamati struktur tubuh jamur Basidiomycota melalui pengamatan langsung secara berkelompok sesuai petunjuk.
3.      Siswa mampu mendeskripsikan cara reproduksi jamur baik secara seksual maupun aseksual secara mandiri sesuai literatur.
4.      Siswa mampu melakukan pengamatan jamur merang, jamur kuping dan jamur tiram melalui pengamatan langsung sesuai dengan LKS.
5.      Siswa mampu mengelompokan jenis-jenis jamur yang termasuk dalam kelas Zigomycota, Ascomycota dan Basidiomycota berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki melalui studi pustaka secara mandiri.
6.      Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan menunjukkan kemajuan dalam perilaku berkarakter yang meliputi:teliti, terbuka, rajin, jujur, bertanggung jawab sesuai dengan LP perilaku berkarakter.
7.      Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan dalam keterampilan sosial meliputi: bertanya, berdiskusi, menyumbangkan ide atau pendapat sesuai dengan LP keterampilan sosial.

Pertemuan ke-2
1.    Siswa mampu mengelompokam jenis-jenis jamur dari kelas Ascomycota, Zygomycota, dam basidiomycota berdasarkan ciri-ciri yang diamati  sesuai  LKS dengan benar.
2.    Siswa mampu melakukan pengamatan terhadap jamur tempe, jamur oncom dan jamur tape menggunakan mikroskop sesuai LKS.  
3.    Menganalisis peranan jamur bagi kehidupan sehari-hari berdasarkan data hasil pengamatan.
4.    Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan menunjukkan kemajuan dalam perilaku berkarakter yang meliputi:teliti, terbuka, rajin, jujur, bertanggung jawab sesuai dengan LP perilaku berkarakter.
5.    Selama proses pembelajaran siswa terlibat dan dapat menunjukkan kemajuan dalam keterampilan sosial meliputi: bertanya, berdiskusi, menyumbangkan ide atau pendapat sesuai dengan LP keterampilan sosial.

      V.          Materi pembelajaran
          Jamur memiliki ciri-ciri, antara lain:
1.      Tubuh bersel satu atau banyak.
2.      Tidak berklorofil, bersifat parasit atau saprofit.
3.      Dinding sel dari zat kitin.
4.      Tubuh terdiri dari benang-benang halus yang disebut hifa.
5.      Hifa bercabang-cabang membentuk anyaman yang disebut miselium.
6.      Keturunan diploid singkat.
7.      Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan spora-spora. Jamur yang hidup di air pada umumnya dengan spora-spora yang berbulu cambuk, jamur yang hidup di daratan spora-spora ada yang dibentuk di dalam sel-sel khusus (misalnya pada asci) berupa endospora atau ada yang di luar, yaitu pada basidium sehingga disebut eksospora. (Marsusi, 2000:54)
8.      Tumbuhan jamur merupakan generasi haploid (n).

Berdasarkan sumber makanannya Fungi ada yang bersifat parasitik dan ada yang bersifat saprofitik.
1.        Fungi yang hidup parasitik mendapat makanannya dari bahan organik yang masih menjadi bagian dari inang yang hidup. Beberapa Fungi ini menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan dan manusia.
2.        Fungi yang bersifat saprofitik mendapatkan makanannya dari bahan organik yang sudah mati. Sebagai organisme saprofitik jamur dapat menghancurkan (menguraikan) sampah, kotoran hewan, bangkai hewan dan bahan organik lain. Atas perannya tersebut maka jamur tergolong pengurai.
           Beberapa fungi mampu bersimbiosis mutualisma dengan organisme lain yaitu hidup bersama dengan organisme lain agar saling mendapatkan keuntungan, misalnya akar dari kebanyakan tanaman mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan untuk membentuk mikoriza. Mikoriza mampu meningkatkan kapasitas penyerapan nutrient dari akar tanaman.
KLASIFIKASI JAMUR
Kingdom Fungi terbagi menjadi 4 divisio yaitu :
A.    ZYGOMYCOTA
  1. ASCOMYCOTA
  2. BASIDIOMYCOTA
  3. DEUTEROMYCOTA
A. Zygomycotina
1. Ciri-ciri Zygomycotina
Zigomycotina memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
    a.          Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti).
    b.          Dinding sel tersusun dari kitin.
    c.          Reproduksi aseksual dan seksual.
   d.          Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid.
Contoh:  Rhizopus oligoporus (jamur tempe), Rhizopus nigricans.
2. Reproduksi Zygomycotina
a. Aseksual
1)        Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang menghasilkan spora.
2)        Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa baru.
3)        Hifa bercabang-cabang membentuk miselium.
4)        Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon.
5)        Sporangium menghasilkan spora baru.
b. Seksual
1)        Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa– dan hifa+ bersentuhan.
2)        Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang terdapat banyak inti haploid.
3)        Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid.
4)        Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium.
5)        Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora haploid.Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan tumbuh menjadi hifa.

Beberapa contoh anggota Zygomycota :
o   Rhizopus stolonifer /Rhizopus oryzae ; saprofit pada bungkil kedelai , bermanfaat untuk pembuatan tempe
o   Rhizopus nigricans : Rhizopus yang menghasilkan asam fumarat
o   Mucor mucedo : Hidup pada roti, kotoran ternak, dan sisa makanan yang mengandung karbohidrat.
o   Pilobolus : Hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi
o   Beauveria bassiana : Jamur ini hidup parasit pada insecta yang menyerang larva serangga.
B. Ascomycotina
1. Ciri-ciri Ascomycotina
Ascomycotina memiliki ciri-ciri, antara lain:
a.         Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
b.        Bersel satu atau bersel banyak.
c.         Beberapa jenis Ascomycotina dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
d.        Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif.
e.         Dinding sel dari zat kitin.
f.         Reproduksi seksual dan aseksual.
Contoh: Sacharomyces cereviceae, Penicillium chrysogenum, Penicillium notatum, Neurospora sitophilla, Neurospora crassa,
2. Reproduksi Ascomycotina
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif (aseksual) dan generative (seksual).
a. Aseksual
1)        Bersel Satu (Uniselluler)
Dengan membentuk tunas, misalnya pada Sacharomyces cereviceae.
2)        Bersel Banyak (Multiseluler)
Dengan konidia  (konidiospora), misalnya pada  Penicillium.
               Konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai berjumlah empat butir oleh ujung suatu hifa, hifa tersebut disebut konidiofor.
b. Seksual
1) Bersel satu
Konjugasi antara dua gametangia (misalnya dua sel Sacharomyces, berfungsi sebagai gametangia), menghasilkan zigot diploid (2n). Zigot membesar menjadi askus. Di dalam askus terbentuk delapan askospora yang tersusun dalam dua jalur atau satu jalur. Di dalam askus terjadi meiosis dan terbentuk empat askospora haploid (n).
2) Bersel banyak
a.         Hifa membentuk antheridium dan askogonium (oogonium).
b.        Askogonium membentuk tonjolan yang disebut trikogen yang menghubungkan antara askogonium dan antheridium.
c.         Inti-inti askogonium berpasangan dan inti tersebut membelah membentuk hifa yang berisi satu pasang inti (hifa dikarion= hifa berinti dua).
d.        Hifa dikarion kemudian memanjang dan membentuk miselium yang akan membentuk badan buah.
e.         Selanjutnya ujung-ujung dikarion membentuk askus.
f.         Dua inti sel bersatu, kemudian mengadakan pembelahan meiosis,sehingga terbentuk askospora yang haploid.
C. Basidiomycotina
1. Ciri-ciri Basidiomycotina
Basidiomycotina memiliki ciri-ciri, antara lain:
a.         Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
b.        Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
c.         Reproduksi secara seksual dan aseksual.
d.        Miselium ada 3 macam, yaitu:
1)        Miselium primer, yaitu miselium yang sel-selnya berinti satu hasil pertumbuhan basidiospora.
2)        Miselium sekunder, yaitu miselium yang sel-selnya berinti dua.
3)        Miselium tersier, yaitu miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang terhimpun membentuk jaringan yang teratur pada pembentukan basidiokarp dan basidiofor yang menghasilkan basidiospora. Contoh:
a.     Volvariella volvacea (jamur merang),enak dimakan.
b.     Auricularia politricha  (jamurkuping), enak dimakan.
c.     Amanita caesarina, enak dimakan.
d.    Amanita verma, beracun.
e.     Ganoderma applanatum  (jamurkayu).
f.      Puccinia graminis, parasit pada Gramineae.
g.     Puccinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.
h.     Phakospora pachyrhizi, parasit pada tanaman kedelai.
2. Reproduksi Basidiomycotina
Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif (aseksual) dan generatif(seksual).
a. Aseksual
Dengan membentuk spora vegetatif berupa konidia atau denganfragmentasi.
b. Seksual
1)      Spora berinti haploid+ dan haploid– tumbuh menjadi hifa+ dan hifa–.
2)      Hifa+ dan hifa– akan melebur menjadi hifa dikariotik (2 inti).
3)      Hifa dikariotik tumbuh menjadi miselium dan akhirnya membentuk tubuh buah (basidiokarp).
4)      Ujung-ujung hifa pada basidiokarp menggelembung (disebut basidium) dan dua inti haploid menjadi satu inti diploid.
5)      Inti diploid membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid. Basidium membentuk 4 tonjolan dan masing-masing tonjolan diisi 1 inti haploid yang akan berkembang menjadi spora disebut basidiospora.
6)      Basidiospora yang sudah masak akan terlepas dari basidium dan jika jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa.
Contoh Basidiomycotina:
a. Volvariella volvacea (jamur merang), enak dimakan.
b. Auricularia politricha (jamur kuping), enak dimakan.
c. Amanita caesarina, enak dimakan.
d. Amanita verma, beracun.
e. Ganoderma applanatum (jamur kayu).
f. Puccinia graminis, parasit pada Gramineae.
g. Puccinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.
h. Phakospora pachyrhizi, parasit pada tanaman kedelai.
                                                      
 Jamur kuping                                             `    Puccinia graminis dalam foto mikro
D. Deuteromycotina
Ciri-ciri Deuteromycotina
1. Hifa bersekat dan dinding sel tersusun dari bahan kitin.
2. Terbentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase kawinnya (jamur tidak sempurna atau imperfekti).
3. Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
4. Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya. Contoh:
1. Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
2. Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
3. Melazasia fur-fur, penyebab panu.
4. Altenaria sp. hidup pada tanaman kentang.
5. Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
6. Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala.
Ø  Peranan jamur bagi kehidupan
1.    Peranan jamur yang manguntungkan
ü  Rhizopus stolonifer /Rhizopus oryzae ; saprofit pada bungkil kedelai, bermanfaat untuk  pembuatan tempe.
ü  Rhizopus nigricans : Rhizopus yang menghasilkan asam fumarat
ü  Sacharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti.
ü  Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
ü   Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
ü   Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
ü  Neurospora crassa, untuk penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
2.    Peranan jamur yang merugikan
ü  Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
ü  Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
ü  Melazasia fur-fur, penyebab panu.
ü  Altenaria sp. hidup pada tanaman kentang.
ü  Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
ü  Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala.
ü  Puccinia graminis, parasit pada Gramineae.
ü  Puccinia arachidis, parasit pada tanaman kacang tanah.

   VI.          Metode Pembelajaran
Ø  Metode yang digunakkan, yaitu :
Inquiri
Ø  Pendekatan:
Scientifict approach.

VII.     Materi Ajar / Bahan Ajar
Ø  Buku- buku pustaka, internet
Ø  Media power point

  VIII.     Alat
A.    Alat yang digunakan :
ü  PPT
ü  LCD
ü  Mikroskop
B. Bahan yang digunakan:
ü  Jamur merang
ü  Jamur tempe
ü  Jamur tape
ü  Jamur oncom

   IX.          Langkah – langkah pembelajaran
ü  Pertemuan 1
A.    PENDAHULUAN
   Kegiatan awal (10 menit)
   Orientasi :
Ø  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Apersepsi : Guru menanyakan siswa “Apakah kalian pernah melihat jamur? Bagaimana bentuk jamur?”
Ø  Guru menanyakan beberapa jenis jamur yang sudah dikenal siswa, siswa berusaha mengemukakan  argumentasinya.
Motivasi :
Ø  Guru membentuk kelompok diskusi dengan 4-5 pada masing-masing kelompok.(kelompok telah disusun sebelumnya)
Ø  Guru memaparkan ciri-ciri yang dimiliki jamur secara umum
Ø  Guru memfasilitasi siswa dalam diskusi tentang jamur makroskopis yang dapat dikonsumsi yang merupakan anggota kelompok Basidiomycota siswa bersikap demokratis, membangun nilai-nilai kebebasan berpendapat, saling menghargai pendapat orang lain dan berpikir positif dalam diskusi mengenai Fungi.
B.     KEGIATAN INTI (70 menit)
Eksplorasi:
Ø  Sebelumnya siswa sudah diberikan tugas mandiri membaca
tentang Fungi, guru menggali kemampuan siswa untuk aktif menyatakan pendapatnya mengenai apa yang mereka ketahui tentang jamur, siswa mengemukakan pendapatnya.
Elaborasi:
Ø  Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan fungi,  kemudian guru menanyakan alasan/dasar pemikiran tersebut.
Konfirmasi:
Ø  Guru memfasilitasi siswa dalam mengamati morfologi jamur merang, jamur kuping, jamur tiram. (yang merupakan contoh dari Basidiomycota)
Guru bersama siswa mengulas hasil pengamatan yang telah dilakukan.
C.     KEGIATAN AKHIR (10 MENIT)
Ø  Guru bersama siswa menyimpulkan ciri-ciri morfologi jamur berdasarkan hasil pengamatan.
Pertemuan ke-2
A.    PENDAHULUAN
§ Kegiatan awal (10 menit)
Orientasi :
Ø  Guru menampilkan beberapa jenis jamur mikroskopis
Apersepsi :
Ø  Guru menanyakan siswa “Apakah kalian tahu peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari?”
Ø  Guru menanyakan beberapa jenis jamur yang sudah dikenal siswa, siswa berusaha mengemukakan  argumentasinya.
Motivasi :
Ø  Guru memaparkan peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari secara umum.
Ø  Guru memfasilitasi siswa dalam membuat preparat basah dari jamur tempe, oncom, tape.
B.KEGIATAN INTI (70 MENIT)
Eksplorasi
Ø  Guru meminta siswa menyiapkan alat dan bahan untuk mengamati jamur .
Elaborasi
Ø  Siswa mebuat preparat basah jamur tempe, oncom dan tape.
Ø  Siswa mengamati morfologi jamur dengan mikroskop dan menggambarkan hasil pengamatan pada LKS.
Konfirmasi
Ø  Guru bersama siswa mengulas hasil pengamatan yang telah dilakukan.
C.     KEGIATAN PENUTUP
Ø  Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

  X.   Sumber bahan ajar
a.  LKS
b. Buku :
   Ari Sulistyorini.2009 Biologi 1 : Untuk Sekolah  menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta:  PT. Balai  Pustaka.
   Idun Kistinnah, dkk.2009.Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: CV. Putra Nugraha

   XI.     Penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis : tertulis
Bentuk : Pilihan ganda, uraian


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar